MENYIMAK CERAMAH
2.1. Hakikat Menyimak
Menyimak merupakan suatu kegiatan
memperhatikan dan memahami apa yang dibicarakan oleh seseorang untuk mengerti
apa maksud dari yang disampaiakan orang tersebut.
Menyimak
Menurut Para Pakar Anderson (1972) dalam http://Pembelajaran_Menyimak_dalam_bahasa_asing.pdfhttp://file.upi.edu/ adalah
sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterprestasikan
lambang-lambang lisan.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujian atau bahasa
lisan. (Tarigan dalam Sutary, 1983:19).
Dalam ilmu kebahasaan istilah
mendengar, mendengarkan dan menyimak harus kita kenal. Makna dari ketiga hal
tersebut berbeda-beda. Seperti mendengar adalah proses kegiatan menerima
bunyi-bunyian yang dilakukan tanpa sengaja atau secara kebetulan saja. Menyimak
merupakan suatu proses kegiatan menyimak seseorang dalam berbicara suatu hal
untuk kita pahami apa maksud dari yang dibcarakan.
Seorang
penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu butir dari
perencanaan itu ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan menyimak. Alasan
inilah yang kita sebut sebagai tujuan menyimak. Menyimak pada hakikatnya adalah
mendengarkan dan memahami isi bahan yang kita simak. Karena itu dapat
disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap,memahami, atau
menghayati pesan,ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Tujuan
menyimak adalah sebagai berikut:
1.
mendapatkan fakta.
2. menganalisis fakta.
3. mengevaluasi fakta.
4. mendapatkan inspirasi.
5.
menghibur diri.
6. meningkatkan kemampuan berbicara.
Menyimak merupakan salah satu sarana
ampuh dalam menjaring informasi. Berbagai ragam pengetahuan atau informasi
dapat dikuasai melalui menyimak. Kita dapat menyimak siaran radio dan televisi,
ceramah, pembicaraan para ahli dalam diskusi, seminar, konvensi, atau pertemuan
ilmiah. Kita pun dapat mengundang para pakar di bidangnya berceramah dan
ceramahnya kita simak.
Hakikat Menyimak sebagai berikut:
- Sebagai sarana atau alat.
- Sebagai pengalaman kreatif.
- Sebagai seni.
- Sebagai proses.
- Sebagai keterampilan berkomunikasi.
- Sebagai response.
- Sebagai sarana atau alat.
- Sebagai pengalaman kreatif.
- Sebagai seni.
- Sebagai proses.
- Sebagai keterampilan berkomunikasi.
- Sebagai response.
2.2. Pengertian Ceramah
Ceramah
merupakan kelompok berbicara satu arah, pembicara
menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat
dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.
Ceramah
dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan yang bertujuan
memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindak
sebagai pendengar.Dengan demikian ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari
dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat,
mengajak seseorang dengan melalui lisan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan, (2008:261)
mengatakan bahwa ceramah adalah pidato oleh seseorang dihadapan banyak
pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dsb.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa ceramah adalah pembicaraan
yang bertujuan untuk menasehati, audiens sebagai pendengar sehingga antara
pembicara dan audiens tidak ada respon walaupun ada, pendengar tidak akan
bereaksi atau bertanya. Sehingga pembicara tidak mengetahui apakah pendengar
mengerti atau tidak mengenai apa yang dijelaskan.
2.3 Tujuan ceramah.
Ceramah
juga boleh dikelaskan berdasarkan tujuan ia dibuat. Biasanya untuk:
a. Membujuk
Melalui cara ini,
penceramah merayu atau mencoba mempengaruhi pendengar untuk menghasilkan
perubahan dari sikap, kepercayaan dan tindakan.
b. Menghibur
Penceramah kerap kali
membawa audiens ke situasi kenyataan yang lucu dan menjauhkan dari perbincangan
isu-isu atau kontroversi.
c. Memberi maklumat
Penceramah bertujuan
untuk membertahu atau menerangkan kepada pendengar tentang sesuatu konsep,
perkara, proses, fenomena, idea, dan sebagainya. Pendengar akan memperoleh
maklumat pengetahuan baru atau peningkatan taraf pengetahuan tentang perkara
yang disampaikan.
2.4 Jenis-jenis
Ceramah
Jenis-jenis ceramah dapat dibedakan
menjadi dua sebagai berikut:
a. Ceramah umum
Ceramah
adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara
pada audiens yang bertindak sebagai pendengar sedangkan umum adalah keseluruhan
untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas,
atau lazim. Jadi, ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk
memberikan nasehat kepada khalayak umum atau maysrakat luas. Didalam ceramah
umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan apapun
baik dari audiens yang tua muapun muda, materinya juga tidak ditentukan sesuai
dengan acara.
b. Ceramah khusus
Pengertian
ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan
dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah
tersendiri,istimewa, tak ada yang lain, jadi ceramah khusus itu sendiri berarti cermah yang bertujuan untuk memberikan
nasehat-nasehat kepada mad’u atau khalayak tertentu dan jug abersifat khusus
baik itu materi maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak
batasan-batasan yang dibua mulai dari audiens yang sesuai dengan yang
diinginkan dan materi juga yang menyesuaikan denagn
keadaan. Contoh: Peringatan haru besar islam (PHBI)
seperti Isra’miraj, maulid nabi, bulan puasa dll.
2.5 Ciri-ciri
Ceramah yang Baik
Ciri-ciri ceramah yang baik antara lain:
1. Ceramah yang baik
lahirnya daripada penceramah yang baik dan bijak dalam mengendali sesi
ceramahnya. Oleh itu, ceramah yang baik amat berkait rapat dengan kualiti
penceramah tersebut. Sifat-sifat penceramah
yang berkesan:
a. Berpengetahuan
Seseorang penceramah yang baik dan berkesan
seharusnya berpengetahuan luas tentang isi ceramahnya, terutamanya
perkara-perkara yang ada kaitan dengan idea- idea utama yang disampaikannya.
Penceramah juga perlu peka dengan isu-isu semasa yang boleh dijadikan contoh
bagi meyokong hujah-hujahnya.
b. Berkemahiran dalam
berucap
Berupaya menarik perhatian audiens kepada
ucapannya. Kemahiran begini hanya boleh
diperoleh melalui latihan dan pengalaman. Seseorang penceramah yang
mahir akan dapat memilih pendekatan dan cara penyampaian yang bersesuaian
dengan audiens.
c. Berkeyakinan
Keberkesanan sesuatu ucapan bergantung kepada
dirinya sendiri serta isi bicaranya. Keyakinan terhadap diri sendiri dan isi
ucapan berkait rapat dengan pengetahuan dan latihan atau persediaan. Lazimnya,
orang yang berpengetahuan luas lebih berkeyakinan dalam menyampaikan ceramahnya.
d. Berkeperibadian dan
berperawakan baik
Kedua-
dua faktor ini juga turut menghasilkan keberkesanan ucapan seseorang itu.
Lazimnya, audiens bukan sahaja menilai isi ceramah yang disampaikan, bahkan
juga siapa penceramah dan sifat peribadi penceramah tersebut. Ini termasuklah cara penceramah itu
berpakaian, berjalan dan bergaul dalam majlis dan sebagainya.
2. Sifat-sifat penceramah yang baik dapat menjamin mutu ceramah
yang disampaikan. Berikut adalah sifat-sifat yang perlu ada pada setiap diri
penceramah untuk memastikan ceramah yang disampaikan dapat dimanfaatkan oleh
audiens dengan sebaik-baiknya.Terdapat lima prinsip dalam menyampaikan ceramah
seperti yang telah digariskan oleh Aristotle,Yaitu:
-
Pengumpulan
1. Seseorang penceramah
yang berkesan hendaklah mahir mengumpul maklumat
2. Maklumat yang membentuk
isi ceramah diperoleh melalui pembacaan ,berdiskusi dan sebagainya
-
Penyusunan
1. Maklumat yang telah
dikumpulkan hendaklah disusun supaya mudah diikuti oleh audiens.
2. Paling asas, sesuatu
ucapan itu hendaklah jelas dari segi pengenalan, isi dan penutupnya
-
Penguasaan
1. Penceramah hendaklah
sedaya upaya menguasai isi ceramahnya.
2. Penguasaan bukan
bermaksud menghafal tetapibenar-benar memahami apa yang bakal disampaikan.
-
Gaya bahasa
1. Istilah-istilah yang
sukar untuk difahami seharusnya dielakkan agar pendengar dapat memahami isi
ceramah dengan lebih jelas.
2. Sekiranya penceramah
menggunakan istilah-istilah tersebut, dia haruslah mentakrifkannya dengan
jelas.
-
Penyampaian
1. Gaya penyampaian
penceramah juga merupakan perkara yang amat mustahak.
2. Penyampaian termasuklah
pengawalan suara,penggayaan bahasa badan khususnya mimikmuka dan gerakan
tangan, dan penampilan diri.
2.6
Strategi Ceramah yang
baik
Sebenarnya tidak
ada strategi yang khusus untuk menghasilkan ceramah yang baik. Akan tetapi,
langkah-langkah yang berikut amat berguna untuk dijadikan panduan dalam
menyampaikan ceramah yang berkesan.
a.
Menangani kegugupan.
Ramai orang menganggap kegugupan atau darah gemuruh merupakan
gejala yang paling besar sewaktu hendak berucap, apatah lagi ketika menghadapi
audiens yang ramai bilangannya.
b. Menganalisis audiens,
majlis dan diri sendiri.
Penganalisisan audiens
ini boleh dibuat sekiranya kita telah biasa atau mengenali mereka. Sekiranya
audiens ini merupakan kumpulan baru bagi kita, yakni kita belum pernah berucap
atau memberi ceramah kepadanya, maka eloklah kita datang lebih awal ke tempat
tersebut dan bergaul dengan mereka untuk mendapatkan sedikit maklumat.
Serta menurut tujuan, kegiatan berbicara
dalam ceramah dilakukan dalam usaha menciptakan suasana yang komunikatif.
Pendengar harus mendapat pelayanan sebagai raja bagi pembicara. Dalam
pembicaraannya, diharapkan dapat diterima penyimak sebagai pesan yang sesuai
dengan harapan pembicara. Karenanya, efektivitas berbicara ditentukan oleh
derajat komunikatifnya antara pembicara dan penyimak.
2.7 Cara Menyimak Ceramah Yang Baik
Dalam menyimak ceramah, kita harus memperhatikannya
dengan baik. Agar kita dapat mengerti dengan apa yang disampaikan oleh
penceramah. Untuk itu hal-hal yang harus kita lakukan adalah:
1. Berkonsentrasi penuh terhadap ucapan yang dari
penceramah yang kita kita dengar.
2. Mengetahui apa topik
yang sedang dibicarakan dalam ceramah.
3. Merangkum dalam ingatan
tentang hal-hal yang penting yang dibahas dalam ceramah.
4. Menanyakan
hal-hal yang kurang dipahami.
5. Menilai fakta-fakta yang
dikemukakan dari setiap isi ceramah.
Menyimak
merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung
di dalamnya (Sabarti Akhadi-at dalam Sutary, dkk, 1992: 142)
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Menyimak merupakan suatu kegiatan
memperhatikan dan memahami apa yang dibicarakan oleh seseorang untuk mengerti
apa maksud dari yang disampaikan orang tersebut.
Ceramah
dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat
dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindak sebagai
pendengar.Dengan demikian ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari dakwah
yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat,
mengajak seseorang dengan melalui lisan.
Cara Menyimak Ceramah
Yang Baik sebagai
berikut:
1. Berkonsentrasi penuh terhadap ucapan yang dari penceramah
yang kita kita dengar.
2. Mengetahui apa topik yang sedang dibicarakan
dalam ceramah.
3. Merangkum dalam ingatan
tentang hal-hal yang penting yang dibahas dalam ceramah.
4. Menanyakan
hal-hal yang kurang dipahami.
5. Menilai fakta-fakta yang dikemukakan dari setiap
isi ceramah.
3.2 Saran
Materi pada makalah ini sangat baik untuk kita pelajari dengan
sungguh-sungguh, karena selain hal-hal tersebut sering kita jumpai di kehidupan
sehari-hari. Untuk itu mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi siapa saja
yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa,
dkk. 2006. Berbicara. Pekanbaru:Cendikia
Insani.
Sutary, Ice, dkk. Menyimak.
Jakarta:1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar