Gelisah
Hatiku terasa bimbang
Saat semuanya menimbulkan tanda
tanya
Perasaan sungguh tak menentu
Keputusan apa yang harus ku ambil?
Dua pilihan yang seimbang
Seperti makan buah simalakama
Setia
Meski jarak
sebagai tembok pemisah
Namun, hati ini
terasa dekat
Meski mata tak
selalu memandang
Namun, bayangmu
selalu ada
Meski cobaan
setia menghampiri
Namun, hati ini
selalu kuat
Keyakinan yang membuat aku bertahan
Keteguhan yang membuat aku kuat
Takdir berpihak kepada kita
Hati
ini selalu untukmu
Sesak
Sungguh sesak
negri ini
Sesak akan gelandangan
Sesak akan
pengemis
Sesak akan anak
jalanan
Sesak-sesaknya negri ini
Sesak oleh tikus-tikus nakal yang
merajalela
Tumbuh bak jamur
Sesak
pengangguran yang luntang lantung
Kesana kian kemari
Sesak dengan
drama kehidupan
Kehidupan kawin cerai
Sesak negri,
negri kita
Bak bom yang
siap untuk meledak
Problematika
yang begitu rumit
Sesa tak perah usai
Waktu
Waktu terus
berjalan
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Tak tik
Menjadi saksi
Setiap kehidupan
Problematika
Negri
Di sudut jalanan
kota
Gundukan sampah
bagaikan gunung
Pengemis
kelaparan
Mengais
sisa-sisa makanan
Di sudut jalanan kota
Peminta-minta beraksi
Memelas mengharap belas
Kepada setiap mereka yang hilir
mudik
Sungguh
miris negri ini
Cinta
Cinta…
Cinta itu
seperti pantai berpasir putih
Tidak!
Cinta itu
seperti ombak di batu karang
Cinta…
Cinta itu
seperti air yang tenang
Tidak!
Cinta itu
seperti api yang mebara
Cinta…
Cinta itu
seperti kapas
Tidak!
Cinta itu
seperti duri
Cinta…
Cinta terkadang
manis
Cinta terkadang pahit
Langit
itu berubah
Langit…
Awalnya kau
terlihat cerah
Indah dengan
ditemani cerahnya matahari
Tapi…
Mengapa kini kau
berubah
Penuh awan hitam
yang menyelimuti dirimu
Lalu …
Kau tumpahkan
segala isi yang ada di dalamnya
Sehingga kau membuat
hatiku tersentuh
Apa yang terjadi?
Bunga
itu Telah Layu
Kau terlihat
molek dan menawan
Banyak yang
terpesona dengan kemolekanmu
Kau bagaikan
sekuntum bunga
Di tengah
hamparan rumput yang hijau
Kau begitu
indah…
Namun…
Kemolekamu
memudar
Di saat
tangan-tangan jahil menodai
Kau tak lagi
indah
Kini kau sekuntum bunga layu
Hati
Sepi hati
Hati duka
Duka hati
Hati gelisah
Gelisah rasa
Rasa sedih
Sedih hati
Hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar