SARANA KOHESI
Kohesi merupakan organisasi sintaktik. Kohesi merupakan
wadah kalimat-kalimat yang disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan.
Kesimpulannya kohesi adalah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana, baik
dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. Hubungan
semantik di antara bagian-bagian wacana. Hubungan semantik di antara
bagian-bagian wacana tersebut meliputi:
1.
Parafrasis
Hubungan
parafrasis adalah pengungkapan sebuah kalimat dengan cara yang lain. Contoh
wacananya adalah sebagai berikut:
-
Dia selalu selamat
dalam bencana
Tiap kali terjadi kecelakaan, selamat.
2.
Perbandingan
Hubungan
perbandingan adalah sebuah wacana yang membandingkan suatu hal dengan hal lain.
contoh wacana perbandingan adalah:
Rici dan Rica adalah saudara kembar,
tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda. Rici memiliki sifat yang sangat
ramah dan keibuan, berbeda dengan Rica lebih tomboy dan suka ugal-ugalan.
3.
Syarat-hasil
Wacana
yang mengungkapkan sebuah syarat untuk mencapai sebuah hasil. Contoh wacananya
adalah sebagai berikut:
Sebagai warga Negara Indonesia mestinya
kita harus selalu mematuhi peraturan lalu lintas. Dengan mematuhi lalu lintas
di jalan, maka angka kecelakaan di Indonesia akan berkurang.
4.
Hasil-kegagalan
Sarana
hasil kegiatan adalah menyatakan sebuah wacana yang bersikan sebuah hasil namun
berakhir dengan kegagalan. Contoh wacana dari hasil-kegagalan adalah sebagai
berikut:
Sudah tiga kali saya mengikuti ujian
toefl. Berusaha untuk belajar lebih giat lagi agar lulus ujian. Tetapi setelah
saya mengikuti ujian toefl lagi tetap saja saya belum lulus. Hasil saja tetap
di bawah 450 dan sana merasa putus asa.
5.
Latar-kesimpulan
Sarana
yang mengungkapkan sebuah latar yang berakhir dengan kesimpulan. Contoh
wacananya adalah sebagai berikut:
Di dalam perpustakaan banyak buku yang
tersusun rapi. Perpustakaan itu memang dijaga kerapiannya. Tetapi setiap buku
yang ingin saya cari di sana tidak pernah ada. Mungkin buku-buku di perpustaan
itu tidak lengkap.
6.
Sarana-tujuan
Sarana
yang mengungkapkan sebuah sarana dalam suatu wacana yang memiliki sebuah tujuan
tertentu. Contoh wacananya adalah sebagai berikut:
Budi belakangan ini sangat sering
memijam buku di perpustakaan dan membacanya. Dia selalu meminjam buku dan
membacanya untuk belajar dan menambah ilmu. Agar saat ujian nasional nanti dia
dapat menjawab soal-soal dan lulus.
7.
Sarana-hasil
Suatu
wacana yang mengungkapkan sebuah sarana yang memiliki fungsi dan hasil. Contoh
wacananya adalah sebagai berikut:
Di kampung saya letak pasar sangat jauh
dari rumah warga. Setiap ingin pergi berbelanja ke pasar harus berjalan jauh
dan menghabiskan tenaga mereka. Tetapi semenjak ada alat transportasi becak,
orang-orang lebih mudah untuk kepasar dan tidak capek-capek lagi berjalan kaki
untuk berbelanja.
8.
Alasan-akibat
Suatu
wacana yang mengungkapkan sebuah alasan yang memiliki atau menimbulkan sebuah
akibat. Contoh wacananya adalah:
Saya ingin sekali membeli sepatu baru.
Karena sepatu lama saya sudah mulai rusak. Kemudian saya menabung untuk dapat
membeli sepatu baru. Setelah tabungan saya cukup, saya bongkar tabungan itu dan
saya langsung membelikannya sepatu baru. Sekarang saya sudah memiliki sepatu
baru.
9.
Sebab-akibat
Suatu
wacana yang mengungkapkan sebuah akibat yang terjadi karena adanya sebab
tertentu. Contoh wacana sebab-akibat adalah sebagai berikut:
Warga di daerah Indragiri hulu banya
terserang penyakit diare. Hal ini di sebabkan karena di Indragiri hulu sedang
dilanda banjir. Dan mereka kekurangan air bersih. Akhirnya pemerintah
mengirimkan bantuan ke daerah bencana.